PEKANBARU (VOXindonews) - Tujuh Perusahaan dan Tiga Tokoh Dapat Penghargaan 'Siddhakarya' dari Gubernur Riau 

Pemerintah Provinsi  Riau melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Riau memberikan penghargaan produktivitas Siddhakarya tahun 2022 kepada tujuh perusahaan kategori besar, menengah dan kecil. Penghargaan juga diberikan kepada tiga pemerhati produktivitas dan tiga kepala daerah yang mensupport peningkatan produktivitas di daerahnya.

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Gubernur Riau diwakili Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Riau, Dr. Imron Rosyadi di Ballroom Hotel Asnof Jl. Tuanku Tambusai Pekanbaru, Selasa (20/11/2022).

Tiga orang tokoh yang menerima penghargaan Siddhakarya adalah Drs. Muhammad Ridwan, MBA, MM (pengusaha), Dr.. Fahrial, ME (dosen Faperta UIR) dan Prof. Dr. B. Isyandi,  SE, M.Sc (guru besar Fekon Unri). Mereka dinilai punya kepedulian dalam meningkatkan produktivitas.

Sedangkan tiga kepala daerah yang menerima penghargaan yang sama adalah Bupati Bengkalis, Bupati Siak dan Walikota Pekanbaru. Mereka dinilai mendukung kemajuan UMKM dan perusahaan di daerahnya bidang produktivitas.

Sementara tujuh perusahaan penerima penghargaan Siddhakarya adalah  PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk. dan RS. Awal Bros Group untuk kategori perusahaan besar,  PT. Samunai Sawit Perkasa untuk kategori menengah, dan  LPK Riau Cipta Mekanik, LPK Elro Computer, Alan Bakery dan CV. Hanisun Gulden Riau untuk kategori usaha kecil.

Penghargaan Siddhakarya adalah suatu penghargaan yang diberikan kepada para pengusaha bergerak dari skala usaha mikro, kecil, menengah dan besar di bidang produktivitas.

Penghargaan  produktivitas suatu bentuk penghargaan yang  diberikan kepada  perusahaan  berkarya istimewa, terbaik dan unggul, yang secara spesifik tercermin pada tingkat produktivitas yang meningkat  dicapai selama tiga tahun berturut-turut.

Penilaian ini difokuskan pada tujuh kriteria, yang meliputi kepemimpinan, perencanaan strategis, fokus kepada SDM, fokus kepada  pelanggan ketersediaan data informasi serta analisa, manajemen proses dan hasil usaha.

Siddhakarya berasal dari bahas Sansekerta yang artinya karya prima. Siddhakarya merupakan penghargaan produktivitas yang diberikan oleh Gubernur Riau  di setiap tahun genap. Dimulai tahun 2016, 2018, 2020 dan 2022. Semua perusahaan berkesempatan secara terbuka bersaing untuk mendapatkan penghargaan produktivitas.

Gubernur Riau Syamsuar dalam sambutannya yang dibacakan Kadisnakertrans Riau menyatakan penghargaan Siddhakarya kepada perusahaan yang berkarya istimewa dan ungggul selama 3 tahun berturut-turut dari tahun 2019, 2020 dan 2021.

Pemberian penghargaan ini, katanya,  dalam rangka memberi apresiasi kepada perusahaan yang secara konsisten bisa menjaga produktivitas. Apalagi kemarin di tengah pandemi Covid-19 masih  tetap eksis mempertahankan produktivitas, sehingga bisa keluar dari krisis pandemi Covid-19.

''Selamat kepada penerima penghargaan Siddhakarya 2022, dapat mempertahankan dan memotivasi perusahaan lebih baik,'' ujarnya.

Dia mengharapkan penerima  penghargaan Siddhakarya dari Riau bisa berhasil di tingkat nasional dan mendapatkan penghargaan Presiden RI ssbagai peraih penghargaan Primakarya tahun 2023.

Gubernur  berharap dengan peningkatan produktivitas,  perusahaan bisa melakukan pengembangan usaha yang dampaknya bisa memperluas kesempatan lapangan kerja.

"Tentu ini akan memberi kesempatan kerja bagi masyarakat Riau. Itu yang terpenting dari pemberian penghargaan ini. Sebab untuk mengatasi pengangguran terbuka di Riau harus ada peran dari swasta," ujarnya.

Selain itu, tambahnya, perusahaan juga diharapkan dapat memberikan pembinaan kepada pelaku usaha UMKM di sekitar perusahaan.

"Baik itu UMKM yang sudah ada, maupun pembentukan UMKM baru binaan perusahaan dari dana CSR untuk kesejahteraan masyarakat," tukasnya.

Dikatakan,  melalui penghargaan ini tentu dapat meningkatkan kualitas perusahaan agar dalam produktifitas lebih baik kedepan sehingga mampu mengurangi angka pengangguran.

''Pada tahun 2022 angka pengangguran di Provinsi Riau menurun dari tahun 2021, dimana pada tahun 2022 sekitar 4,42 persen sedangkan 2021 sekitar 5.37 persen," katanya.